"Siap-siap saja kalau anak kamu nanti sudah mulai tanya-tanya ini itu."
Pertama kali aku mendengar kalimat itu dari mamaku. Mungkin sekitar dua puluh tahun yang lalu. Saat itu mamaku sedang bercerita tentang kisah kecerewetan kakakku di masa kecilnya. Apa saja ditanyakan, cerewetnya gak ada tandingan. Apalagi jika dibandingkan dengan masa kecilku dan adikku, kami berdua relatif pendiam di masa balita kami.
Kalimat itu mulai terngiang lagi, saat Aida, anaknya kakakku, mengikuti jejak mamanya dalam hal berbicara. Apa saja ditanyakan, diamnya hanya saat tidur :). Aku yang saat itu melihat dan mendengarnya sendiri, sampai geleng-geleng takjub. Kok ada saja sih yang ditanyakannya...
"Loe tunggu saja, nanti kalau Nadya mulai bicara dia akan mulai bertanya ini itu," pesan kakakku saat aku mengutarakan keherananku.
Nah... ternyata sejak beberapa bulan terakhir ini aku mulai merasakan apa yang dikatakan oleh mamaku dan kakakku. Bombardir 1001 pertanyaan dari Nadya. Dan frekwensi pertanyaan semakin meningkat setiap waktunya. Ada saja yang ditanyakan, dan harus dapat jawaban lengkap sehingga tidak menyisakan tanda tanya di dia lagi.
Pernah suatu hari saat kami sedang bersepeda sore Nadya melihat menara pemancar salah satu telepon selular
"Itu apa?" tanyanya
"O.. itu menara pemancar." jawabku sambil lalu
"Menara pemancar itu apa?" tanyanya lagi
"Menara pemancar itu...." aku terdiam sejenak, untuk mencari kata-kata yang lebih sederhana yang mudah dia mengerti.
"Menara pemancar itu adalah suatu bangunan yang gunanya untuk membantu menangkap dan memancarkan gelombang elektromagnet" jelasku perlahan.
" Gelombang elektromagnet itu apa?" tanyanya lagi
Waduh... gimana ya menjelaskannya, batinku
Setelah diam sejenak, aku mulai berbicara lagi, "Kalau Nadya bicara sama papa atau eyang dengan HP mama, nah. yang membuat Nadya mendengar suara papa atau eyang itu adalah gelombang elektromagnetnya."
"Kayak Nadya nonton TV atau mendengar radio. Nah..gambar dilihat atau suara yang didengar dipancarkan melalui gelombang elektromagnet," jelasku lagi
"apakah Nadya mengerti?" tanyaku
Sesaat tidak ada jawaban atau respon dari Nadya. Sampai kudengar suaranya lagi, "Dipancarkan itu apa?"
O..o.. pertanyaan definisi nih, batinku.
"Nadya ingat gak, kalau Nadya menyalakan senter, nah cahayanya kan kemana-mana. Itu yang namanya dipancarkan," jelasku lagi. " Tapi kalau definisinya, Mama butuh lihat kamus dulu ya."
"Kamus itu apa?" tanyanya lagi..
Dan untuk seterusnya berbagai pertanyaan mengalir dari mulutnya, dan aku berusaha untuk memberikan jawaban sejelas mungkin. Aku sadar sekali terkadang aku tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan di hatinya, kalau sudah begitu biasanya aku minta waktu untuk mencari jawabannya.
Disinilah sangat terasa pentingnya kamus, internet, berbagai buku untuk membantuku menjawab pertanyaan-pertanyaan Nadya :))
Thursday, May 15, 2008
Pertanyaan - pertanyaan Nadya
Posted by sekolahnadya at 8:19 AM
Labels: cerita mama
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
Hmmm... coba dengan membalikkan pertanyaan... Apa itu? Antena. Apa antena? Menurut kamu antena itu apa?
Kenapa film itu judulnya Bangku Kosong? Menurut kamu Bangku Kosong itu apa?
Klo udah dapet versi dia, kita lebih gampang menyesuaikan penjelasan:D
Kayaknya anak-anak skrg selain lebih cerewet pertanyaannya juga canggih-canggih ya mbak? Sy jg sering kerepotan kl jawab pertanyaannya anak2 sy. Tp sy usahain jawab secara sederhana aja dulu (http://ke2naischool.blogspot.com/2008_05_01_archive.html).
waah. ini baru taun 2008 ya mba..
gimana klo udah taun 2015 ntar pas sayah yang punya anak? *ngayal*
hhe.. berarti harus siap2!
salam kenal ya mba.. nadya.. :)
Post a Comment