Jenius

"Hmmm... Mama, kamu jenius deh..buat pizza nya"

Perkataan itu keluar dari mulut Nadya, saat ia mencicipi pizza dadakan yang aku buat.
Sedikit besar kepala dong.. dibilang jenius sama anaknya he..he..he.. Sambil sedikit GR aku membayangkan bahwa pujian Nadya itu, dikarenakan dia kagum melihatku memasak pizzanya, dari memotong bahan, memasukkan ke wajan, hingga memberi bumbu. Yang semua gerak-gerikku itu diperhatikan sama Nadya. Bermodalkan tumisan bawang bombay, daging ayam giling, plus sosis. Ditaruh diatas roti tawar, dikasih keju parutan dan dipanggang. Jadilah pizza dadakan itu..

Sambil menemani melahap 'pizza' mini itu, aku bertanya padanya (untuk memastikan dugaanku atas perkataannya), "Memang jenius itu apa?"

"Jenius ya kayak Mama.., bisa membuat Nadya mau makan roti ini" katanya

"Maksudnya?" tanyaku lagi

"Ya..kalau hanya roti saja Nadya tidak mau makan, tapi karena ada sosis dan keju, aku jadi mau makan. Jenius kan mama!"

Oalah...ternyata!!