Thursday, September 11, 2008

Adopsi Kucing Kampung

Seperti yang sudah kuduga sebelumnya, kalau Nilo akan mendapat teman . Dan terjadilah sudah..... Tidak hanya satu, tapi tiga kucing tambahan!!

Bukan hanya Nadya yang bersemangat mencari teman bagi Nilo, Papanya Nadya lebih bersemangat mencari kucing tambahan. Tadinya Dama pingin kucing persia, telpon sana-sini, mencari kucing yang dia inginkan tidak dapat. Gak berapa lama ada yang menawarkan kucing siam, tapi baru bisa diambil 2 bulan lagi, karena mau melahirkan, dan harus nunggu 2 bulan dulu baru bisa disapih dari induknya.

Ya.. sudah batal lagi.. dan yang terakhir ada yang menawar kucing Birman.. tapi ternyata sebelum transaksi, kami sadar kalau penjualnya 'nipu-nipu dikit'. Mata kucing yang ditawarkan itu tidak biru, padahal hasil browing yang Dama lakukan menjelaskan bahwa yang namanya kucing Birman itu salah satu ciri khasnya (wajib, kudu, musti) warna matanya biru!!!

Kata yang jual, 'Ini Birman Pak.. tapi warna matanya coklat..."
ye.... Itu sama saja dengan bilang, "Ini Kucing pak.. hanya suaranya saja Guk..Guk.."

Ditengah-tengah juteknya kami karena gak dapat kucing, kami menemukan info tentang asosiasi pencinta kucing domestik (Association of Indonesia Domestic Cat's / AIDC) yang markasnya tidak jauh dari rumah kami. Baru sekali ini kami mendengar ada perkumpulan pencinta kucing domestik alias kucing kampung. Mereka itu merupakan sekumpulan dokter hewan, yang memungut kucing dari jalanan, dirawat, dikasih makan, dan mencari orangtua untuk mengadopsi kucing-kucing mereka.

Setelah membaca profilnya mereka dari internet, kami langsung meluncur kesana untuk melihat-lihat kucing yang ada. Ternyata... kucing yang ada disana, bagus-bagus, bersih, dan bahkan ada beberapa yang juara festival. (hi..hi.. baru tahu kucing kampung ikut festival).

Untuk kucing yang bukan kucing festival, kami bisa langsung mengadopsi gratis, paling bayar biaya vaksinnya saja. Tapi kalau mau adopsi kucing kampung kelas festival, harus bayar antara 500rb ampe 2 juta, tergantung kucing yang diinginkan . Keren kan.. kucing kampung bisa jadi semahal itu..

Begitu melihat kucing-kucing yang ada disana, minat akan kucing ras pupus sudah... kami jatuh cinta dengan kucing kampung!!

Kali pertama kami ke AIDC, kami langsung pulang membawa kucing betina, berbulu belang kuning berusia 4 bulan, dan dikasih nama Nila.

Kali kedua kami kesana (dua hari sesudah mengadopsi Nila), kami memboyong kucing jantan, berbulu kuning belang mirip punya Nila dan berusia 3 bulan. Dan sama Nadya dikasih nama Dibo.

Kali ketiga kami pergi ke AIDC, (tiga hari sesudah ada Dibo), kami mengadopsi anak kucing betina berusia 2 bulan, berbulu putih panjang dan bermata biru, Nadya memberi nama Bola.

Sekarang sudah ada empat kucing dirumah, dan tadi malam Nadya berkata, "Aku mau kucing lagi, nanti aku kasih nama Figaro...."

6 comments:

Keke Naima said...

waaaaa.... banyak bgt kucingnya. Mama sendiri gimana udah bisa 'bersahabat' belom dengan kucing? :D

sekolahnadya said...

he..he..he. mau gak mau mamanya bersahabat sama kucing :D. Kalau ada Papanya saja kucing boleh main ke ruang dalam, tapi kalau papanya pergi, kucing tetap tinggal di ruangannya :)

Unknown said...

mama nadya,saya boleh tau ga alamat asosiasi pecinta kucing domestik itu...

saya juga tertarik ingin mengadopsi kucing kampung...

balas via emailku ya...

-->mel15_ungu@yahoo.com

Anonymous said...

Halo mbak, aku juga pengen adopsi kucing kampung. bisa tahu dimana AIDC ini ya? please reply me di bloeblumen@yahoo.com
thx

Unknown said...

Waduh soory, kok jadi anonim namanya. aku Laksmi, thx

listya said...

mama nadya,
saya tertarik untuk mengadopsi kucing kampung
AIDC tu dmana y??
saya baru aja kehilangan kucing kampung peliharaan saya
namanya molly
saya sedih bgt
pengen melihara kucing lg,,
oia nama saya listya
tlg rep k germanme@yahoo.com
Thx b4